http://www.dealkeren.com/jakarta/invitation/?s=07ef9222c8c5a25340d4adee1d5a11ba

Kamis, 11 Oktober 2012

Jleeeeebbb.. Nyesekk...

< Cerpen >

" Pagi Nda sayang.. "
" Aku bentar lagi jalan ya.. "
" Lagi dimana Nda..? Kangeeeen :( "
" Nda, bawain makan ya, lapeeerrr :( "
" Sayang bunda :*.."

Kalimat-kalimat yang selama ini selalu bisa membuatku senyum-senyum sendiri sudah tak pernah lagi mampir di handphone kecilku.. Suaranya yang nyaring tiap kali ada sms, sekarang diam seakan ikut merasakan kepedihanku.. Hanya sesekali dia berbunyi, namun bukan kalimat itu yang aku dapatkan.. Dan aku pun hanya bisa meratapi dan mengulang kembali semua dalam ingatan :') ..

Aku gak tau harus gimana lagi mengungkapkan semua perasaan ini.. Aku bingung.. Kalau dibilang sayang, bangeet.. Tapi kalo dibilang kecewa, jangan ditanya lagi .. Perasaan itu bercampuk aduk menjadi satu..
Tiap saat ingin memberi perhatian untuk dia, aku menangis, karena itu mengingatkanku kalau sekarang dia sudah bukan  milikku lagi.. Dan tiap saat aku berusaha bersikap cuek, hatiku teriris.. karena banyak banget kenangan yang sudah aku lalui bersamanya.. Dan saat aku mengingat kenangan-kenangan itu, air mataku mengalir.. Membayangkan semua rencana kami, rumah kecil, anak-anak manis, keluarga kecil :'(... Kalimat yang selalu ada dipikiranku adalah, dia berjanji " NDA, APAPUN YANG TERJADI AKU GAK AKAN NINGGALIN KAMU ", aku percaya dia.. Terlalu percaya dia.. Tapi semua itu hanya janji.. Janji yang menurut aku gak akan pernah ditepati.. Dan aku kecewa.. Sangat kecewa.. Semua hilang begitu saja, hanya karena ke egoisan masing-masing..

Aku tau, selama ini dia selalu berusaha menjadi yang terbaik buat aku.. Akupun berharap aku sudah melakukan hal yang sama.. Namun mungkin memang, aku yang terlalu egois, gak mau kalah dan keras.. Aku akui itu. Semua itu aku lakukan hanya untuk "pertahanan" saja. Karena aku sudah terlalu sering merasakan sakit hati dan kecewa, dan aku berharap dengan dia aku menemukan kebahagiaan.. Manusia boleh berencana, dan memang hanya Allah yang menentukan.. Dan ketentuan ini yang aku terima.. Kami berpisah..

Beban moriil yang aku rasakan sangat menyesakkan adalah, saat orang-orang disekitarku bertanya tentang keberadaan dia, kabar dia, atau sekedar berkelakar tentang dia... Nyesek, Jleb, Speechless, yang aku rasakan.. Apalagi pertanyaan yang selama ini selalu dilontarkan " Kapan Undangannya? " masih saja bermunculan.. memang, tidak banyak yang tahu tentang kandasnya hubungan aku dengan dia.. Mungkin belum ada yang tau.. Atau aku malah ingin gak ada yang tau?? Ooohh.. ini sungguh menyiksa.. Ingin banget aku pergi dari tempat ini. Jauh dari semua kenangan yang indah bersama dia.. Tapi apakah aku mampu?? Insya Allah... Disatu sisi, aku berat meninggalkan kota ini, karena aku gak tau apa aku akan kembali ke kota ini atau tidak... Disisi lain, aku ingin melupakan semua tentang dia.. Seorang sahabat bilang " Ini ujian untuk orang baik.. Kamu harus sabar dan tegar ". Satu keuputusan yang sangat berat tapi harus aku ambil.. Aku sakit.. Aku kecewa.. Aku terluka.. Aku menangis.. Aku hancur.. Aku tertekan.. Aku Marah.. Ini benar-benar menguji aku.. Allah menguji aku dengan semua kejadian ini.. Agar aku bisa kuat dan tegar.. Semoga dia mendapatkan seorang yang lebih baik dari aku.. Aku pergi untuk kebahagiaan dia..
Dan akhirnya aku memutuskan untuk MEMBENCI DIA.. Maaf, sebenarnya aku gak mau dan gak bisa.. Tapi aku juga harus bisa tegar.. seperti kata sahabatku :')..  
Bapak berpesan " Nak, hidup itu sederhana, saat kamu sudah mengambil keputusan, apapun hasilnya, jangan pernah kamu menyesalinya "..

Aku datang dengan cara baik, pergi pun dengan cara baik.. Semoga semua kesalahan aku terhadap dia dan keluarganya dimaafkan :')

*mohon maaf kalau ada kesamaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar