http://www.dealkeren.com/jakarta/invitation/?s=07ef9222c8c5a25340d4adee1d5a11ba

Rabu, 02 November 2011

Faisha Family's (Cerbung)

                    Sebut saja namanya Faisha...Dia gadis cantik, kulitnya putih bening, rambutnya panjang tergerai, tinggi semampai, pintar, kaya, dan memiliki keluarga yang harmonis. Walau dengan segudang kelebihannya itu, dia orangnya cukup baik. Tidak membeda-bedakan dalam berteman. Hanya saja mungkin orang yang berfikiran 'gak level' berteman ama Faisha. Dia anak bungsu dari 3 bersaudara, yang kedua kakaknya, lelaki.  Sebagai satu-satunya cewek, dia sangat dimanja. Kemana saja dia pergi, pasti dengan sang mama. Bahkan sampai urusan sekolah dan kuliah pun, sang mama yang turun tangan. Tidak boleh kemana-mana tanpa sang mama. Dan baginya mama adalah segalanya. Tanpa mama Faisha akan merasa limbung.


                    Kehidupan sangat sempurna itupun, mendapat cobaan dari Allah SWT. Sekitar awal tahun 2004, sang mama mengalami sakit parah. Yang hidupnya harus bertopang pada kursi roda. Tiap minggu sang ibu harus melakukan medical chek up ke rumah sakit. Hari berganti, tahun berganti, kondisi mama Fiasha pun tidak membaik. Bahkan dokter mengatakan, untuk hidup mama Faisha hanya memiliki kesempatan 25%. Segala usaha dan doa pun dilakukan demi kesembuhan sang mama. Faisha sangat terpukul dengan keadaan ini. Dia yang biasanya tidak lepas dari pengawasan sang mama, sekarang gantian dia yang harus mengawasi sang mama. Sekarang pun kemana-mana dia pergi hanya dengan supir, tanpa mama disampingnya.

                     Keadaan tambah gawat ketika sang mama mengalami masa sulit dalam kesehatannya. Jam 3 pagi, mama langsung di bawa ke Rumah Sakit. Yang biasanya mama Faisha mengalami kejang hanya sekitar 5 menit, tapi kali ini mama mengalami kejang selama 45 menit. Situasi saat itu sangat menegangkan. Faisha sudah tidak bisa menahan air mata nya yang jatuh bercucuran. Selama perjalan ke Rumah Sakit, Faisha hanya bisa menangis dan berdoa, semoga dia  masih diberi kesempatan untuk membahagiakan sang mama. Sesampainya di Rumah Sakit, kejang belum juga berhenti. Sampai pada saat itu, mata hitam mama sudah naik ke atas, dan semua keluarga yang ada hanya bisa menangis. Terlebih lagi Faisha. Dia yang meronta-ronta di lantai, seakan tak peduli dengan keadaan sekitar, hanya bisa berteriak dan mengangis memanggil sang mama. Keluarga yang lain sudah menyuruhnya ikhlas untuk melepaskan, tetapi Faisha terus meronta dan seakan tidak ikhlas melepaskan mama. Setelah mata mama tertutup, selang beberapa menit, mata mama terbuka lagi. Histeris Faisha pun kembali meledak, melihat sang  mama bisa tersenyum kembali, walau lirih. Faisha tidak henti-hentinya memanjatkan doa syukur kehadirat Allah, karena dia masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarganya. Tangis pun memecah diruangan Rumah Sakit itu. Dokter dan beberapa suster kembali beraksi untuk menyelamatkan jiwa mama. Setelah, keadaan tenang, mama bercerita. Bahwa pada saat tidak sadarkan diri, mama mendengar suara Faisha memanggil-manggil. Mama yang mau pergi ke tempat berlawanan, akhirnya kembali ke tempat Faisha berada. Subhanallah, satu bukti kekuatan cinta antara anak dan ibu, mengembalikan mama ke pelukan sang anak :). (to be continue)


                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar